Poker Online Indonesia - Seorang remaja diyakini menjadi pelaku bom bunuh diri paling muda asal Inggris setelah dia dilaporkan melakukan aksi pengeboman di Irak.
Talha Asmal ialah satu dari empat orang yang menyerang aparat dekat kilang minyak di wilayah selatan Baiji, Irak.
Remaja berusia 17 tahun yang menggunakan nama Abu Yusuf al-Britani itu dipercaya menjadi anggota kelompok milisi ISIS.
Keluarganya menyatakan mereka "sangat terpukul" mendengar kabar itu.
Asmal tercatat sebagai pelaku bom bunuh diri termuda dari Inggris. Rekor itu sebelumnya dipegang Hasib Hussein, remaja Inggris berusia 19 tahun yang ikut dalam serangan bunuh diri di sebuah bus di London pada 7 Juli 2005.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan keluarga Asmal menyebutkan: "Talha adalah remaja yang penuh kasih, kepedulian, baik dan ramah. Dia tidak pernah memendam niat buruk terhadap siapapun dan juga tidak pernah menunjukkan pandangan garis keras atau radikal. Kami tentunya sangat terpukul dan patah hati atas tragedi buruk yang menimpa kami."
Remaja berusia 17 tahun yang menggunakan nama Abu Yusuf al-Britani itu dipercaya menjadi anggota kelompok milisi ISIS.
Pihak keluarga meyakini remaja tersebut telah dicuci otak oleh "anggota dan pemimpin ISIS yang terlalu pengecut untuk melakukan pekerjaan kotor mereka."
Shahid Malik, mantan anggota parlemen Inggris dan kerabat keluarga Asmal, mengatakan perbuatan remaja itu "adalah bukti jelas kesuksesan pengurus ISIS yang jahat dalam meracuni dan mencuci otak Talha dan anak-anak muda sepertinya."
Sejauh ini, setidaknya 700 warga Inggris telah pergi untuk mendukung atau mengikuti pertempuran bersama kelompok milisi di Irak dan Suriah. Sebagian besar bergabung dengan ISIS.
Data Kementerian Dalam Negeri Inggris menyebutkan pemerintah telah membatalkan atau menolak 30 paspor pada 2013 dan 2014 karena penggunanya hendak pergi ke Suriah atau Irak untuk tujuan yang meragukan.
Talha Asmal ialah satu dari empat orang yang menyerang aparat dekat kilang minyak di wilayah selatan Baiji, Irak.
Remaja berusia 17 tahun yang menggunakan nama Abu Yusuf al-Britani itu dipercaya menjadi anggota kelompok milisi ISIS.
Keluarganya menyatakan mereka "sangat terpukul" mendengar kabar itu.
Asmal tercatat sebagai pelaku bom bunuh diri termuda dari Inggris. Rekor itu sebelumnya dipegang Hasib Hussein, remaja Inggris berusia 19 tahun yang ikut dalam serangan bunuh diri di sebuah bus di London pada 7 Juli 2005.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan keluarga Asmal menyebutkan: "Talha adalah remaja yang penuh kasih, kepedulian, baik dan ramah. Dia tidak pernah memendam niat buruk terhadap siapapun dan juga tidak pernah menunjukkan pandangan garis keras atau radikal. Kami tentunya sangat terpukul dan patah hati atas tragedi buruk yang menimpa kami."
Remaja berusia 17 tahun yang menggunakan nama Abu Yusuf al-Britani itu dipercaya menjadi anggota kelompok milisi ISIS.
Pihak keluarga meyakini remaja tersebut telah dicuci otak oleh "anggota dan pemimpin ISIS yang terlalu pengecut untuk melakukan pekerjaan kotor mereka."
Shahid Malik, mantan anggota parlemen Inggris dan kerabat keluarga Asmal, mengatakan perbuatan remaja itu "adalah bukti jelas kesuksesan pengurus ISIS yang jahat dalam meracuni dan mencuci otak Talha dan anak-anak muda sepertinya."
Sejauh ini, setidaknya 700 warga Inggris telah pergi untuk mendukung atau mengikuti pertempuran bersama kelompok milisi di Irak dan Suriah. Sebagian besar bergabung dengan ISIS.
Data Kementerian Dalam Negeri Inggris menyebutkan pemerintah telah membatalkan atau menolak 30 paspor pada 2013 dan 2014 karena penggunanya hendak pergi ke Suriah atau Irak untuk tujuan yang meragukan.
0 comments:
Post a Comment